UTS BK KARIR_ANNISA PUTRI_1193351002
PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIR DALAM MENGATASI MASALAH PERENCANAAN KARIR SISWA SMA
Annisa Putri (1193351002)
BK Reguler A 2019
Karier
adalah bagian hidup yang berpengaruh pada kebahagiaan hidup manusia secara
keseluruhan. Oleh karenanya ketepatan memilih serta menentukan keputusan karier
menjadi titik penting dalam perjalanan hidup manusia. Keputusan memilih suatu
karir dimulai saat individu berada pada masa remaja. Pada usia remaja, sekolah
merupakan aspek penting dalam kehidupan karena pendidikan menyiapkan mereka
dalam kondisi siap untuk mengambil keputusan karir.
Seligman (dalam Marliyah dkk, 2004) mengatakan bahwa sejumlah karir mulai dibangun dan dikembangkan sejak masa sekolah dan karir dapat juga dikatakan sebagai suatu cita-cita yang diinginkan, baik yang berkaitan dengan suatu bidang pendidikan, pekerjaan maupun suatu profesi tertentu.
Pelayanan
bimbingan karir dalam layanan bimbingan dan konseling adalah salah satu
pelayanan yang dapat membantu siswa dalam rangka merencanakan karir serta mengambil
keputusan mengenai diri sendiri. Artinya siswa perlu memahami diri, seperti
memahami kemampuan, potensi, bakat, minat, kepribadian dan prestasi. Masalah
yang dialami siswa dalam merencanakan karirnya sering terjadi dalam indicator
kemampuan diri, seperti kurang yakin kepada kemampuan diri sendiri, tidak
memiliki pengetahuan dan pemahaman yang luas tentang karir, tidak mengetahui
apa yang harus dilakukan setelah memilih karir, kesulitan dalam mengeluarkan
ide/gagasan dalam menyelesaikan suatu masalah yang berhubungan dengan karir,
dan sulit mengerjakan tugas tepat waktu dengan baik. Dan masalah ini juga
terjadi pada indicator kepribadian, seperti tidak percaya diri untuk sukses
dimasa depan dalam karirnya tersebut, sangat sulit bersikap disiplin dan sulit
berinisiatif/aktif untuk peduli terhadap karirnya.
Menurut
Nurmi (2004) merencanakan dan memikirkan masa depan merupakan hal yang penting
pada masa remaja. Pada masa ini, remaja dihadapkan pada sejumlah tugas normatif
yang menuntut mereka berpikir dan mengambil keputusan tentang masa depan. Cara
pandang atau orientasi remaja tentang masa depan akan berpengaruh terhadap
keputusan karir yang mereka lakukan yang nantinya akan berdampak pada kehidupan
mereka di masa yang akan datang.
Dari
paparan diatas, rumusan masalahnya adalah bagaimana pengaruh layanan bimbingan
karir dalam mengatasi masalah perencanaan karir siswa SMA.
TEORI – TEORI BIMBINGAN KARIR
1.
Teori Trait and Factor
Teori Trait and Factor menekankan
pemahaman diri melalui tes psikologi (mengukur kepribadian) dan penerapan
pemahaman itu dalam memecahkan beraneka problem yang dihadapi, terutama yang
menyangkut pilihan program studi/bidang karir. Dan Teori tentang pemetaan arah
karier seseorang yang lebih menekankan pada kognitif dan rasional klien,
artinya berpandangan pada kemampuan pikiran/prestasi, untuk memilih karier yang
di dukung oleh kenyataan yang mendukung untuk memilih karir.
Untuk mengembangkan rencana pilihan
karir pada siswa, penulis menggunakan teori konseling karir trait dan factor
adalah teori kepribadian yang merupakan suatu sistem sifat atau factor yang
saling berkaitan satu dengan lainnya seperti kecakapan, minat, sikap dan
tempramen.
a. Keunggulan dari teori ini adalah
membantu individu mengembangkan bakat sendiri dalam memilih kariernya di masa
akan datang. Berpengaruh pada pelayanan bimbingan karir dalam menangani masalah
perencanaan karir siswa SMA
b. Kelemahan dari teori ini adalah
terlalu banyak pertimbangan yang ditekankan pada data objektif, penggunaan dan
keyakinan yang berlebihan terhadap data ini kurang dapat karena keterbatasan
reliabilitas validitas dan kelengkapan datantanya. (Dharsana, 2005:153)
Solusi : Untuk menemukan solusi dari
permasalahan di atas di gunakan teknik modeling. Teknik modeling
adalah teknik yang bertujuan untuk mempelajari perilaku baru dengan mengamati
model dan mempelajari keterampilannya (Hutomono, 2011). Teknik modeling juga
diperuntukkan bagi konseli yang telah memiliki pengetahuan tentang penampilan
perilaku tetapi belum dapat menampilkannya. Proses terapeutik dalam bentuk
modeling akan membantu atau memengaruhi serta memperkuat perilaku yang lemah
atau memperkuat perilaku yang siap dipelajari dan memperlancar respon.
Berdasarkan keuntungan menggunakan teknik modeling tersebut, teknik modeling
simbolis sebagai salah satu dari bentuk teknik modeling diasumsikan sesuai
digunakan untuk meningkatkan perilaku prososial siswa.
2.
Teori Myers Briggs Type Indicator
Secara
alamiah manusia memiliki keinginan untuk mengenali dirinya sendiri lebih dalam dengan
berbagai tujuan. Mengenali diri sendiri dapat dilakukan dengan berbagai macam
cara, salah satunya adalah dengan mengenali tipe kepribadian. Menurut Carl
Gustav Jung dalam L. Naisaban (2003 : 22), manusia memiliki dua tipe
kepribadian yakni ekstrovert dan introvert. Selain itu Jung juga mengemukakan
pendapat tentang empat fungsi kepribadian manusia yakni sensing (fungsi
pengindera), intuition (fungsi intuitif), thinking (fungsi berfikir), dan
feeling (fungsi perasa) atau lebih dikenal sebagai Tipe Kepribadian Jung.
Berdasarkan Tipe Kepribadian Jung tersebut, Isabel Myers dan ibunya, Katharine
C. Briggs membuat instrumen tes kepribadian yang kemudian dinamakan
Myers-Briggs Type Indicator (MBTI). MBTI ini bersandar kepada empat
kecenderungan skala yang saling bertolak belakang yakni ekstrovert vs
introvert, sensing vs intuition, thinking vs feeling dan perceiving vs judging.
Hal yang perlu diperhatikan dari tes MBTI adalah tidak adanya jawaban “benar”
dan “salah” serta tidak ada tipe kepribadian yang lebih daripada tipe
kepribadian yang lainnya karena setiap orang memiliki keunikan tersendiri dalam
kepribadiannya.
Berdasarkan
MBTI, maka tipe kepribadian manusia dapat digolongkan menjadi 16 tipe
kepribadian yang mana tipe-tipe tersebut merupakan kombinasi dari keempat
dimensi kecenderungan di atas. Semisal ENTP adalah kepribadian
Ekstrovert-Intuition-Thinking-Perceiving (Intuitif yang ekstrovert dibantu
dengan berpikir). Penamaan dari tipe kepribadian tersebut diambil dari
masing-masing huruf depan dalam dimensi kepribadian. Berikut penjelasan
masing-masing dimensi kepribadian menurut Nafis Mudrika (2011 : 2)
1.
Ekstrovert vs Introvert (E vs I) Dimensi EI melihat sumber energi seseorang
berasal dari luar atau dalam (dirinya). Ekstrovert merupakan tipe kepribadian
yang menyukai dunia luar. Mereka senang bergaul, berinteraksi sosial,
beraktifitas dengan orang lain, serta berfokus pada dunia luar. Sebaliknya,
dimensi introvert menyukai dunia dalam (diri sendiri). Introvert senang
menyendiri, merenung, membaca dan tidak begitu suka bergaul dengan banyak
orang, mampu bekerja sendiri, penuh konsentrasi serta fokus.
2.
Sensing vs Intuition (S vs N) Dimensi SN melihat cara individu memproses data.
Tipe sensing memproses data berdasar fakta yang konkrit, praktis, realistis dan
melihat data apa adanya. Mereka menggunakan pedoman pengalaman dan data konkrit
serta memilih cara-cara yang sudah terbukti. Tipe sensing berfokus pada masa
kini. Sementara tipe intuition memproses data dengan melihat pola dan hubungan,
pemikir abstrak, konseptual serta melihat berbagai kemungkinan yang
dapatterjadi. Mereka berpedoman imajinasi, memilih cara unik, dan berfokus pada
masa depan. Tipe intuition sangat inovatif, penuh inspirasi dan ide unik.
3.
Thinking vs Feeling (T vs F) Dimensi ketiga melihat bagaimana orang mengambil
keputusan. Thinking adalah mereka yang selalu menggunakan logika dan kekuatan
analisa untuk mengambil keputusan. Mereka cenderung berorientasi pada tugas dan
objektif, terkesan kaku dan keras kepala. Tipe thinking menerapkan prinsip
dengan konsisten. Sementara feeling adalah mereka yang melibatkan perasaan,
empati serta nilai-nilai yang diyakini ketika hendak mengambil keputusan.
Mereka berorientasi pada hubungan dan subjektif. Tipe feeling sering terkesan
memihak, mereka empatik dan menginginkan harmoni.
4.
Perceiving vs Judging (P vs J) Dimensi terakhir melihat derajat fleksibilitas
seseorang. Judging di sini bukan berarti judgemental (menghakimi). Judging
diartikan sebagai tipe orang yang selalu bertumpu pada rencana yang sistematis,
serta senantiasa berpikir dan bertindak teratur (tidak melompat-lompat). Mereka
tidak suka hal-hal mendadak dan di luar perencanaan. Tipe judging ingin
merencanakan pekerjaan dan mengikuti rencana itu. Orang dengan dimensi judging
bagus dalam penjadwalan, penetapan struktur dan perencanaan step by step.
Sementara tipe perceiving adalah mereka yang bersikap fleksibel, spontan,
adaptif, dan bertindak secara acak untuk melihat beragam peluang yang muncul.
Perubahan mendadak tidak masalah dan ketidakpastian membuat mereka bergairah.
Orang dengan dimensi perceiving bagus dalam menghadapi perubahan dan situasi
mendadak.
a. Kelebihannya yaitu: Memahami kelebihan (Strength) sekaligus kelemahan (Weakness) yang ada pada diri kita, Menggunakan logika dan kekuatan analisis untuk mengambil keputusan karir, Memudahkan individu untuk menyesuaikan pribadinya dengan pekerjaan yang disukainya.Menyesuaikan minat, bakat, dan kemampuan dalam dirinya untuk memilih karir yang sesuai dengan kepribadiannya, Memahami tipe kepribadian lain.
b. Kekurangannya yaitu: Teori Myers-Briggs kurang memperhatikan adanya perbedaan individu sehingga akan mempengaruhi hasil tes MBTI, Walaupun teori ini bertahan lama namun validitas dari tes MBTI masih perlu dipertanyakan, Hasil dari tes MBTI bersifat statis, hanya berorientasi pada hasil dari tes MBTI.
Solusi :
Dengan begitu peserta didik dapat melakukan
perencaannya karir sejak saat ini dengan baik atas tes kepribadian yang
dilakukannya bersama guru BK untuk mengetahui permasalahan atau kendala apa
yang dialami peserta didik sehinga sulit untuk merencanakan karirnya, yang
dilakukan dengan layanan bimbingan karir tersebut.
KESIMPULAN





Komentar
Posting Komentar