UTS BK KARIR ADE IRMA RITONGA
SISWA SMA YANG BELUM DAPAT MERENCANAKAN KARIR
Ade
Irma Ritonga (11911151004)
BK Reguler A 2019
Indikator
kemampuan diri dengan item kurang yakin
dengan kemampuan sendiri, tidak memiliki pengetahuan karir yang luas, sulit
mengeluarkan ide/ gagasan untuk menyelesaikan suatu masalah yang berhubungan
dengan karir, tidak mengetahui apa yang harus dilakukan untuk memilih karir,
dan tidak mampu mengerjakan setiap tugas dengan baik dan tepat waktu. Kemudian
juga pada indikator kepribadian, item yang sering dialami peserta didik adalah
kurang percaya diri untuk berhasil dimasa depan dalam karir, sulit untuk bersikap
disiplin, dan sulit untuk berinisiatif.
Permasalahan
yang dihadapi peserta didik dalam penilaian diri ini sesuai dengan pendapat
Roos (dalam Syahril dan Ahmad, 1987:31) bahwa pada peserta didik atau individu
masalah yang akan timbul dalam karir dan jabatan adalah merasa cemas setelah
keluar sekolah dan tidak tahu pekerjaan apa yang harus dikerjakan atau tidak
tahu apa yang harus dilakukan dimasa mendatang, kemudian adanya rasa cemas
apakah mendapat pekerjaan setelah lulus atau tidak, cemas akan berhasil
sehingga tidak percaya diri. Permasalahan yang dihadapi peserta didik dalam
menilai diri untuk merencanakan karir ini tidak dapat memenuhi hal-hal yang
diperlukan dalam perencanaan karir seperti yang dijelaskan oleh Sukardi dan
Sumiati (1993: 20) yaitu “perencanaan karir di masa depan memerlukan pemahaman
terhadap diri sendiri.
Pemahaman
terhadap bakat-bakat, minat-minat, sifat-sifat, pengalaman-pengalaman,
nilai-nilai, dan cita-cita. Pemahaman yang baik dapat dijadikan dasar
pertimbangan dalam membuat perencanaan karir dan pengambilan keputusan”. Hal
senada juga diungkapkan oleh Yusuf (2002:44) bahwa faktor yang mempengaruhi
perencanaan karir salah satunya adalah faktor pemahaman diri pribadi yang
mencakup pemahaman terhadap kecerdasan, pengetahuan, dan wawasan, minat, sikap,
nilai-nilai yang dianut dan sifat-sifat pribadi. Kemudian Winkel dan Hastuti
(2007:685) juga menyatakan hal yang sama bahwa “perencanaan karir yang matang
dan keputusan yang bijaksana terletak dalam pengolahan informasi tentang diri
sendiri dan lingkungan hidup siswa.” Dari pendapat yang telah dikemukakan dapat
disimpulkan bahwa penilaian diri merupakan hal yang utama dan mendasar dalam
perencanaan karir seorang individu.
Teori Trait and Factor menekankan pemahaman diri melalui tes psikologi (mengukur kepribadian) dan penerapan pemahaman itu dalam memecahkan beraneka problem yang dihadapi, terutama yang menyangkut pilihan program studi/bidang karir. Dan Teori tentang pemetaan arah karier seseorang yang lebih menekankan pada kognitif dan rasional klien, artinya berpandangan pada kemampuan pikiran/prestasi, untuk memilih karier yang di dukung oleh kenyataan yang mendukung untuk memilih karir.
Untuk mengembangkan rencana pilihan karir pada siswa, penulis menggunakan teori konseling karir trait dan factor adalah teori kepribadian yang merupakan suatu sistem sifat atau factor yang saling berkaitan satu dengan lainnya seperti kecakapan, minat, sikap dan tempramen.
· Keunggulan dari teori ini adalah membantu seseorang mengembangkan bakat sendiri dalam memilih kariernya di masa akan datang.
· Sedangkan kelemahan dari teori ini adalah terlalu banyak pertimbangan yang ditekankan pada data objektif, penggunaan dan keyakinan yang berlebihan terhadap data ini kurang dapat karena keterbatasan reliabilitas validitas dan kelengkapan datantanya. (Dharsana,2005:153)
Solusi :
Untuk menemukan solusi dari permasalahan di atas di gunakan teknik modeling. Modeling merupakan salah satu teknik konseling yang dikembangkan oleh Albert Bandura yang berakar dari teori belajar (sosial learning). Menurut Bandura (dalam Corey, 2007:221) teknik modeling merupakan observasi pemodelan, mengobservasi seseorang lainnya sehingga seseorang tersebut membentuk ide dan tingkah laku, kemudian dijelaskan sebagai panduan untuk bertindak. Bandura juga menegaskan bahwa modeling merupakan konsekuensi prilaku meniru orang lain dan pengalaman baik pengalaman langsung maupun tidak langsung, sehingga reaksreaksi emosional dan rasa takut seseorang dapat dihapuskan.
The Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) dari Isabel (1995) adalah tes kepribadian psikometris yang telah banyak digunakan untuk membantu orang-orang dalam memilih bidang karir yang paling tepat. Tes ini menawarkan pengertian mendalam akan kelebihan dan minat seseorang agar mereka dapat memilih jenis karir yang diminati. Tes MBTI pada praktiknya mulai banyak digunakan pada bidang manajemen seperti penelitian dari Berr (2000) yang melihat hubungan pereferensi karyawan dengan prilaku manajerial serta secara umum Cunningham, L. (2013) mulai memperhatikan banyaknya perusahaan yang memberikan tes MBTI kepada calon karyawan saat tes masuk kerja untuk melihat personaliti dari masingmasing karyawan terserbut.
Teori ini dirumuskan oleh Katherine Briggs dan Isabel Myers dengan menerapkan teori Jung. MBTI mengandung 4 skala utama yang digunakan untuk mengukur kecenderungan seseorang, yaitu:
a. Extrovert– Introvert (E – I) Indeks ini untuk mengetahui energi yang ada pada diri seseorang; ekstrovert atau introvert. Energi ekstrovert tampak dari orientasi seseorang pada lingkungan diluar dirinya, sedangkan energi introvert tampak dari orientasi seseorang pada dunia dalam diri sendiri.
b. Sensing – Intuiting (S – N) Indek S-N untuk mengetahui preferensi seseorang dalam menyerap informasi dari luar; sensing atau intuiting. Preferensi sensing menyerap informasi melalui kekuatan panca inderanya baik melalui penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan maupun perasa. Sedangkan preferensi intuiting menyerap informasi melalui kekuatan intuisi dengan menemukan makna atau hubungan atau suatu kemungkinan yang bisa terjadi dibalik sebuah peristiwa yang dilihat.
c. Thinking – Feeling (T – F) Indek T-F dirancang untuk mengetahui preferensi seseorang dalam memutuskan atau menilai sesuatu diluar dirinya; Thinking atau feeling. Preferensi Thinking memutuskan sesuatu lebih mengandalkan logika dan hubungan sebab akibat. Sedangkan preferensi feeling memutuskan sesuatu mengandalkan subjektifitas diri berdasarkan pertimbangan nilai-nilai dan kemanusiaan.
d. Judging – Perceiving (J – P) Indek J-P dirancang untuk mengetahui fleksibelitas seseorang dalam berhubungan dengan dunia luar dirinya. judging merupakan tipe orang yang selalu bertumpu pada rencana yang sistematis, mengikuti alur dan berfikir dengan teratur. Sementara perceiving adalah orang yang bertindak dengan spontan, fleksibel. Orang seperti ini bagus dalam menghadapi perubahan dan situasi yang mendadak.
· Kelebihannya yaitu:
1) Memahami kelebihan (Strength) sekaligus kelemahan (Weakness) yang ada pada diri kita.
2) Menggunakan logika dan kekuatan analisis untuk mengambil keputusan karir.
3) Memudahkan individu untuk menyesuaikan pribadinya dengan pekerjaan yang disukainya.
4) Menyesuaikan minat, bakat, dan kemampuan dalam dirinya untuk memilih karir yang sesuai dengan kepribadiannya.
5) Memahami tipe kepribadian lain.
· Kekurangannya yaitu:
1) Teori Myers-Briggs kurang memperhatikan adanya perbedaan individu sehingga akan mempengaruhi hasil tes MBTI.
2) Walaupun teori ini bertahan lama namun validitas dari tes MBTI masih perlu dipertanyakan.
3) Hasil dari tes MBTI bersifat statis, hanya berorientasi pada hasil dari tes MBTI.
Solusi :
Adapun solusi yang dapat dilakukan untuk permasalahan ini dengan menggunakan teori MBTI adalah, peserta didik dapat melakukan perencaannya sejak saat ini dengan baik atas tes kepribadian yang dilakukannya bersama guru BK untuk mengetahui permasalahan atau kendala apa yang dialami peserta didik sehinga sulit untuk merencanakan karirnya.
Kesimpulan
Bimbingan
karier adalah kegiatan birnbingan yang diberikan kepada siswa untuk memilih,
menyiapkan diri, mencari, dan menyesuaikan diri terhadap karier
yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya sehingga dapat
mengernbangkan dirinya secara optimal sehingga dapat menemukan karier dan
melaksanakan karier yang efektif dan memberi kepuasan dan kelayakan.
Bimbingan karir merupakan usaha untuk mengetahui dan memahami diri, memahami
apa yang ada dalam diri sendiri dengan baik, serta untuk mengetahui dengan baik
pekerjaan apa saja yang ada dan persyaratan apa yang dituntut untuk pekerjaan
itu. Selanjutnya siswa dapat memadukan apa yang dituntut oleh suatu pekerjaan
atau karir dengan kemampuan atau potensi yang ada dalam dirinya.. dan apabila
muncul hambatan-hambatan siswa diharapkan dapat mengatasi hambatan itu.
Refrensi :
Permadi, E, N. 2016.
Masalah-Masalah Yang Dihadapi Peserta Didik Dalam
Perencanaan
Karir dan Implikasinya Terhadap Pelayanan Bimbingan Karir. Jurnal Penelitian Bimbingan Dan
Konseling. Vol 1. No 2.
https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JPBK/issue/view/256
Santi,
P, E. dkk. 2014. Penerapan Konseling Karir Trait dan Factor Dengan
Menggunakan
Teknik Modeling Untuk Mengembangkan Rencana Pilihan Karir Siswa Kelas X TPM 1
SMK Negeri 3 SINGARAJA. e-journal Undiksa
Jurusan Bimbingan Konseling. Volume: 2 No 1.
Wijaya,
A. dkk. 2019. MBTI Personality Types for Career Development (SMK Santo
Lukas-Jakarta).
Jurnal Pengabdian dan Kewirausahaan.
Vol.3 (No. 2 ) : Hal. 91- 99. http://journal.ubm.ac.id/



Good luck🖤
BalasHapusKeep the spirit, dear
BalasHapusTerimakasih, cukup membantu
BalasHapus"Masalah kepribadian dapat diselesaikan dengan bimbingan" itu yang saya tangkap dari pembahasan diatas sih😍
BalasHapusWow keren banget😘
BalasHapusSumpahh ini berguna banget sih😚
BalasHapus