UTS BK KARIR DIAH LOLA PITALOKA (1193351010)
TEORI TRAIT & FACTOR
“POTENSI DIRI SISWA TIDAK
BERKEMBANG”
E.G.Williamson
Konseling
dengan pendekatan trait and factor yang dipelopori oleh Williamson disebut pula
konseling yang mengarahkan (Directive Counseling), karena konseling secara
aktif membantu klien mengarahkan perilakunya kepada pemecahan kesulitannya. Teori
ini tergolong pada pandangan kognitif atau pendekatan rasional. Pendekatan ini
mencoba secara intelektual dan rasional menerangkan kesulitan-kesulitan yang
dihadapi klien, cara pemecahan kesulitan-kesulitan serta proses konselingnya didekati
secara logis dan rasional. Dalam teori ini tugas konselor adalah membantu individu dalam
memperoleh kemajuan memahami dan mengelola diri dengan cara membantunya menilai
kekuatan dan kelemahan diri. Disini individu harus mampu menghadapi,
menjelaskan, dan menyelesaikan masalah-masalahnya.
Kekuatan & Kelemahan Teori
Ø Kekuatan Teori Trait & Factor
1) Teori ciri dan sifat menerapkan pendekatan ilmiah pada konseling .
2) Penekanan pada penggunaan data test objektif, membawa kepada upaya perbaikan dalam pengembangan test dan penggunanya serta perbaikan dalam pengumpulan data lingkungan.
3) Penekanan yang diberikan pada diagnos mengandung nama sabagai suatu perhatian terhadap masalah dan sumbernya mengarahkan kepada upaya mengkreasian, teknik-teknik untuk mengatasinya.
4) Penekanan pada aspek kognitif merupakan upaya menyeimbangkan pandangan lain yang lebih menekankan afektif atau emosional .
Ø Kelemahan Teori Trait & Factor
1) Kurang diindahkan adanya pengaruh dari perasaan, keinginan , dambaan aneka nilai budaya (cultural values),nilai-nilai kehidupan (personal values), dan cita-cita hidup, terhadap perkembangan jabatan anak remaja (vocational development) serta pilihan program atau bidang study dan bidang pekerjaan (vocational choice).
2) Diandaikan bahwa pilihan jabatan dan pilihan program study terjadi sekali saja dan ini pun bersifat keputusan terakhir atau devinitif , dengan berfikir secara rasional. Padahal, pilihan seperti ini tidak dibuat sekali saja, tetapi dibuat secara bertahap-tahap dari pilihan intermedia sampai pada pilihan definitive dan bukan hanya berdasarkan proses berfikir rasional saja .
3) Kurang diperhatikan peranan keluarga dekat, yang ikut mempengaruhi rangkaian pilihan anak dengan cara mengungkapkan harapan,dambaan dan memberikan pertimbangan untung-rugi sambil menunjuk pada tradisi keluarga,tuntutan mengingat ekonomi keluarga,serta keterbatasan yang konkret dalam kemampuan financial,dan sebagainya.
4) Kurang diperhitungkan perubahan-perubahan dalam kehidupan masyarakat, yang ikut memperluas atau membatasi jumlah pilihan yang tersedia bagi seseorang.
5) Kurang disadari bahwa konstelasi kualifikasi yang di tuntut untuk mencapai sukses di suatu bidang pekerjaan atau program studi dapat berubah selama tahun-tahun yang akan datang.
6) Pola ciri-ciri kepribadian tertentu belum pasti sangat membatasi jumlah kesempatan yang terbuka bagi seseorang ,karena orang dari berbagai pola cirri kepribadian dapat mencapai sukses dibidang pekerjaan yang sama.
Masalah Yang
Muncul Dalam Karir
Masalah yang sering muncul dalam teori ini didalam bimbingan dan konseling karir yang dialami siswa salah
satunya adalah “Potensi Diri Siswa Tidak Berkembang”. Dimana potensi diri ini ialah suatu kemampuan serta kapasitas individu yang
masih tersimpan di dalam diri. Maksudnya, masih mengendap serta juga belum
diaktualisasikan dengan secara perilaku atau pun perbuatan serta aksi.
Ada
beberapa faktor yang dapat menghambat pengembangan potensi diri ini menjadi tidak
berkembangan yaitu
1) Tidak
memiliki tujuan yang jelas
2) Selalu
berprasangka buruk
3) Tidak
memiliki sikap sabar
4) Tidak
termotivasi dan tertutup
5) Pemalas
6) Malu
untuk berkembang
7) Mudah
putus asa
8) Pesimis
(merasa tidak mampu)
9) Tidak
memahami kemampuan diri sendiri
10) Tidak mengambil pelajaran dari kegagalan
Banyak
yang bertanya, Untuk apa mengembangkan potensi
diri?
Ya … untuk menjadi manusia yang lebih baik. Kita ingin
menjadi manusia yang sukses bukan? Sukses tidak dilihat dari seberapa banyak
uang yang dihasilkan setiap bulan, atau berapa banyak simpanan emas. Sukses
di sini, Kita tenang dalam menjalani kehidupan dunia, sehingga Kita bisa fokus
untuk menjalankan kegiatan dunia dan ibadah akhirat. Banyak orang yang memiliki
harta namun tidak tenang menjalani akhirat, itu belum sukses namanya.
Ciri-ciri seseorang yang memahami atau mengerti
potensi dirinya itu dapat atau bisa dilihat dalam sikap serta perilakunya
sehari-hari baik itu di dalam kehidupan keluarga, sekolah serta masyarakat
disebabkan ini bisa menjadi tolak ukur bagi seseorang terebut
Solusi Yang Dapat
Dilakukan Untuk Mengembangkan Ptensi Diri Tersebut adalah:
1) Mengenal Diri Sendiri
Hal pertama yang bisa kita lakukan adalah dengan mengenali
diri sendiri. Tentu saja hal ini bisa dengan mudah kita lakukan. Kita pun bisa
bertanya pada diri kita, apa yang sedang menjadi tujuan hidup selama ini, apa
saja hal yang membuat kita bahagia, serta apa saja hal yang bisa membuat kita
sedih.
2) Cari Tau Kelebihan & Kekurangan Diri
Semua orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan diri.
Dalam menggali potensi diri, penting sekali untuk mengetahui keduanya agar
mempermudah untuk mencapai tujuan dan mempersiapkan diri jika ada masalah yang
nantinya akan terjadi dan Anda bisa mengatasinya dengan baik. Untuk menghadapi
kekurangan, cobalah untuk menyadari kekurangan dan berusahalah untuk
memperbaikinya.
3) Open Minded Terhadap Saran & Kritik
Saat sedang berusaha untuk mengembangkan potensi diri, kita
harus bersikap terbuka dalam menerima saran dan kritikan dari orang lain. Anggap
saja, saran dan kritik tersebut sebagai hal positif yang akan berguna bagi masa
depan kita. Namun, kita juga perlu memilih kritikan yang datang. Jika saran dan
kritikan cukup membangun, jadikan saja sebagai bahan untuk introspeksi diri.
Namun, jika kritikan tersebut hanya membuat potensi diri tidak berkembang maka
sebaiknya tak perlu kita pikirkan. Hindari merasa benar sendiri. Terimalah
semua kritikan yang masuk dalam diri kita dan hadapilah dengan sikap yang baik.
4) Tidak Takut Mencoba Hal Baru
Cara mengembangkan potensi diri selanjutnya adalah mencoba hal baru yang dijumpai. Singkirkan rasa takut gagal saat mencoba hal baru yang belum pernah kita pelajari. Cobalah untuk mempelajarinya sampai handal di bidang tersebut. Anda perlu meluangkan waktu untuk menggali lebih dalam aktivitas, keahlian baru, atau keterampilan tersebut. Dengan mencoba hal baru juga bisa mendorong diri sendiri untuk keluar dari zona nyaman dan siapa tahu kita bisa menemukan bakat tersembunyi dalam diri kita.
5) Terapkan Kebiasaan Baik
Menggali potensi diri, juga bisa dengan membangun kebiasaan baik. Setiap kebiasaan baik yang dilakukan dalam keseharian, bisa membuat Anda terus berkembang kearah yang lebih maju. Namun, perlu diingat, membangun kebiasaan baik memerlukan waktu dan pengulangan yang konsisten.
REFRENSI
https://pendidikan.co.id/pengertian-potensi-diri/
https://islamidia.com/11-faktor-penghambat-dan-cara-mengembangkan-potensi-diri/
https://www.dosenpendidikan.co.id/potensi-diri/
http://bk13076.blogspot.com/2017/06/konseling-trait-and-factor.html?m=1
Mega, Tri dkk. 2017. Program Bimbingan Pribadi Untuk Mengembangkan Potensi Diri. Pontianak: Jurnal Edukasi










Komentar
Posting Komentar