UTS BK KARIR SITI NUR AZMI
PROGRAM BIMBINGAN
KARIR UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN KARIR SISWA SMP
Siti Nur Azmi
(1191151005)
Bk Reguler A 2019
A.
Pengertian Umum Bimbingan Karier
· Menurut Frank Parson dalam buku Choosing
a Vocation (1909) dan dikutip oleh Wikipedia (2012)
Pada
awalnya penggunaan istilah ini lebih merujuk pada usaha membantu individu dalam
memilih dan mempersiapkan suatu pekerjaan, termasuk didalamnya berupaya
mempersiapkan kemampuan yang diperlukan untuk memasuki suatu pekerjaan. Namun
selanjutnya terjadi perubahan pendekatan dari model okupasional (occupational)
ke model karir (career). Kedua model ini memiliki perbedaan, dimana pada model
okupasional lebih menekankan pada kesesuaian antara bakat dengan tuntutan dan
persyaratan pekerjaan, sedang pada model karir, tidak hanya sekedar memberikan
penekanan tentang pilihan pekerjaan, namun mencoba pula menghubungkannya dengan
konsep perkembangan dan tujuan-tujuan yang lebih jauh sehingga nilai-nilai
pribadi, konsep diri, rencana-rencana pribadi dan semacamnya mulai turut
dipertimbangkan.
· Menurut Calhoun dan Finch (1976)
Bahwa
program pendidikan karir di memiliki tahapan berupa kesadaran karir, eksplorasi
karir, dan persiapan karir.
· Menurut Hornby (1957)
Karir
adalah pekerjaan, profesi. Seseorang akan bekerja dengan senang hati dan penuh
kegembiraan apabila apa yang dikerjakan itu memang sesuai dengan keadaan
dirinya, kemampuannya dan minatnya. Sebaliknya, apabila seseorang bekerja tidak
sesuai dengan apa yang ada dalam dirinya maka dapat dipastikan ia akan kurang
bergairah dalam bekerja, kurang senang dan kurang tekun. Dengan demikian
diperlukannya bimbingan karir itu untuk mengarahkan seseorang kearah tersebut.
Bimbingan karir merupakan salah satu aspek dari bimbingan dan konseling. Pada
saat ini, bimbingan karir mendapatkan tekanan untuk pelaksanaannya, khususnya
di sekolah-sekolah SMA dan SMP. Pada kenyataannya, masih ada para siswa tamatan
SMA atau SMP yang tidak melanjutkan pendidikannya karena suatu sebab yang tidak
dapat dihindarkan. Oleh karena itu, para siswa membutuhkan bimbingan yang baik
khususnya berkaitan dengan pekerjaan atau dengan kata lain mendapatkan
bimbingan karir secara bijaksana. Dengan demikian para siswa akan mengetahui
apa yang akan dipilihnya, melanjutkan studi atau akan langsung terjun di dunia
pekerjaan.
· Menurut Donald D. Super (1975)
Mengartikan
bimbingan karir sebagai suatu proses membantu pribadi untuk mengembangkan
penerimaan kesatuan dan gambaran diri serta peranannya dalam duria kerja.
Menurut batasan ini, ada dua hal penting, pertama proses membantu individu
untuk memahami dan menerima diri sendiri, dan kedua memahami dan menyesuaikan diri dalam dunia kerja.
· Menurut Widiadmojo (2000:3)
Mengemukakan
definisi bimbingan karier adalah kegiatan birnbingan yang bertujuan ultuk
mengenal, memahami, dan mengembangkan potensi diri dalam mempersiapkan masa
depan bagi dirinya. Lebih lanjut dijelaskan pelayanan bimbingan karier
diberikan agar siswa mengenal konsep diri yang berkaitan dengan minat, bakat,
dan kemampuannya serta mengenal jabatan karier yang ada.
· Menurut Winkel (2005:114)
Bimbingan
karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam
memilih lapangan kerja atau jabatan/ profesi tertentu serta membekali diri
supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai
tuntutan dari lapanan pekerjaan yang dimasuki. Bimbingan karir juga dapat
dipakai sebagai sarana pemenuhan kebutuhan perkembangan peserta didik yang
harus dilihat sebagai bagian integral dari program pendidikan yang
diintegrasikan dalam setiap pengalaman belajar bidang studi.
· Menurut Ruslan A.Gani : 11
Bimbingan
karir adalah suatu proses bantuan, layanan dan pendekatan terhadap individu
(siswa/remaja), agar individu yang bersangkutan dapat mengenal dirinya,
memahami dirinya, dan mengenal dunia kerja merencanakan masa depan dengan
bentuk kehidupan yang diharapkan untuk menentukan pilihan dan mengambil suatu
keputusan bahwa keputusannya tersebut adalah paling tepat sesuai dengan keadaan
dirinya dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan dan tuntutan pekerjaan/karir
yang dipilihnya.
· Menurut United States Office of Education
(Arifin, 2003)
Memberikan
rumusan bimbingan sebagai kegiatan yang terorganisir untuk memberikan bantuan
secara sistematis kepada peserta didik dalam membuat penyesuaian diri terhadap
berbagai bentuk problema yang dihadapinya, misalnya problema kependidikan,
jabatan, kesehatan, sosial dan pribadi. Dalam pelaksanaannya, bimbingan harus
mengarahkan kegiatannya agar peserta didik mengetahui tentang diri pribadinya
sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.
· Menurut Veron G. Zunker
Kata
Karir diambil dari bahasa Inggris, yaitu career. Career refers to the
activities associated with an individual's lifetime of work (karier menunjukan
pada aktifitas yang dihubungkan dengan pekerjaan vang mewarnai kehidupan
seseorang). Merujuk pada pengertian karir, tidaklah mengherankan jika bimbingan
pekerjaan yang ada di indonesia lebih dikenal dengan birnbingan karier, karena diharapkan orang yang dibimbing dapat
menjadikan pekerjaannya kelak bukan hanya pekerjaan yang menghasilkan uang
saja, tetapi juga bisa dihayati dan mewarnai gaya hidupnya.
· Menurut Herr
Bimbingan
karir adalah suatu perangkat, lebih tepatnya suatu program yang sistematik,
proses, teknik, atau layanan yang dimaksudkan untuk membantu individu memahami
dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-kesempatan
dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang, serta mengembangkan
keterampilan-keterampilan mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat
menciptakan dan mengelola perkembangan karirnya (Marsudi, 2003:113).
· Menurut Aryatmi Siswohardjono (1990:457)
Mengemukakan
bimbingan karier adalah bimbingan yang mencakup kegiatan bimbingan kepada siswa
atau orang dari memilih, menyiapkan diri, mencari, dan menyesuaikan diri
terhadap karier.
· Menurut Widada (1990:31)
Menjelaskan
bahwa bimbingan karier merupakan suatu proses bantuan yang ditujukan kepada
individu untuk mengembangkan serta menerima tentang dirinya secara terpadu dan memadai tentang
perananya dalam dunia kerja untuk menguji gagasan-gagasannya serta memadukannya
dengan kenyataan yang menimbulkan kepuasan bagi individu yang bersangkutan dan
kemanfaatan bagi masyarakat.
· Menurut Mohammad Thayeb Manhinru
(1992:19)
Mendefinisikan
bimbingan karier adalah layanan yang dimaksudkan untuk membantu individu memahami
dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-kesempatan
dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang serta mengembangkan
keterampilan-keterampilan mengambil keputusan
sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola perkembangan
kariernya.
· Menurut Sears dalam Mohammad Thayeb
Manhiru (1992:19)
Mendefinisikan
bimbingan karier sebagai aktivitas-aktivitas dan program-program yang membantu
individu rnengasimilasikan dan
mengintegrasikan pengetahuan, pengalaman dan apresiasi-apresiasi yang berkaitan
dengan:
1. Pengenalan diri, yang meliputi hubungan
seseorang dengan ciri-ciri dan persepsi-persepsinya sendiri, serta hubungannya
dengan orang lain dan lingkungan.
2. Pemahaman, pengenalan terhadap kerja
masyarakat dan faktor yang mempengaruhi perubahanya, termasuk sikap-sikap dan
disiplin kerja.
3. Kesadaran akan waktu luang yang bisa berperan
dalam kehidupan seseorang.
4. Pemahaman akan perlunya dan banyaknya faktor
yang harus dipertimbangkan dalam
perencanaan karier.
5. Pemahaman terhadap informasi dan
keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk mencapai pemenuhan diri
dalam pekerjaan dan waktu luang.
6. Mempelajari dan menerapkan proses pengambilan
dan keputusan karier.
Berdasarkan beberapa
definisi yang telah diuraikan di atas maka dapat diperoleh
pengertian bahwa bimbingan karier adalah
kegiatan birnbingan yang diberikan kepada siswa untuk memilih, menyiapkan diri,
mencari, dan menyesuaikan diri terhadap
karier yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya sehingga dapat
mengernbangkan dirinya secara optimal sehingga dapat menemukan karier dan
melaksanakan karier yang efektif dan
memberi kepuasan dan kelayakan.
B. Konsep Bimbingan Karier
Konsep
layanan bimbingan karir sulit dipisahkan dari konsep vocational guidance yang
berubah menjadi career guidance seperti yang dikemukakan oleh National
Vocational Guidance Association (NVGA) pada tahun 1973, yang diartikan sebagai
proses membantu dalam memilih pekerjaan, mempersiapkan, memasuki dan memperoleh
kemajuan di dalamnya (Herr and Cramer, 1979: 6). Pada tahun 1951, Donal Super
mengajukan revisi terhadap definisi bimbingan jabatan sebagai suatu proses
bantuan terhadap individu untuk menerima dan mengembangkan diri dan peranannya
secara terpadu dalam dunia kerja, mengetes konsepnya dengan realitas dan
kepuasan bagi dirinya dan masyarakat (Herr and Cramer, 1979: 6). Atas dasar
analisis itu, Super (Tennyson, et. al. , 1974: 146) mengganti konsep vocational
choice menjadi vocational development.
Kematangan
vokasional menunjukkan pada tingkat perkembangan, tingkat yang dicapai pada
kontinum perkembangan diri dari tahap eksplorasi ke tahap kemunduran.
Kematangan vokasional dipandang sebagai umur vokasional yang secara konseptual
sama dengan umur mental (Super. 1975: 185-186). Sejak tahun 1951 terjadilah
pergeseran dari model okupasional yang dianut oleh para ahli bimbingan
vokasional sebelum tahun 1951 ke model karir.
Model
okupasional terutama menekankan pada adanya kesesuaian antara bakat dan minat
dengan tuntutan pekerjaan; sedangkan model karir mencoba menghubungkan dengan
tujuan-tujuan yang lebih jauh sehingga nilai-nilai pribadi, kebutuhan, konsep
diri, rencana-rencana pribadi dan sejenisnya ikut dipertimbangkan.
Sejalan
dengan terjadiya pergeseran konsep vocational guidance menjadi career guidance
dan model okupasional menjadi karir telah banvak dikemukakan definisi mengenai
bimbingan karir.
C. Tujuan Bimbingan Karier
· Menurut Dewa Ketut Sukardi
Tujuan
dari Bimbingan Karir secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu
tujuan umum dan Khusus.
Secara
umum tujuan diselenggarakannya Bimbingan Karier di sekolah ialah membantu siswa
dalam pemahaman dirinya dan lingkungannya, dalam pengambilan keputusan,
perencanaan, dan pengarahan kegiatan-kegiatan yang menuju kepada
karier dan cara hidup yang akan memberikan rasa kepuasan karena sesuai,
serasi, dan seimbang dengan dirinya dan lingkungannya.
Sedangkan,
tujuan khusus dari diselenggarakannya
bimbingan karier adalah sebagai
berikut:
1. Meningkatkan
pemahaman diri siswa.
2. Meningkatkan
pengetahuan siswa tentang dunia
kerja.
3. Membina sikap yang serasi terhadap
partisipasi dalam dunia kerja dan terhadap usaha dalam mempersiapkan diri
dari suatu jabatan.
4. Meningkatkan kemahiran berpikir agar mampu
mengambil keputusan tentang jabatan dan melaksanakan keputusan
itu.
5. Mengembangkan nilai-nilai sehuburgan dengan
gaya hidup yang dicita-citakan, termasuk jabatan. Menopang kemampuan
berkomunikasi dan bekerja sarna.
· Menurut International Labour Office
(2010)
Merumuskan
bahwa kegiatan layanan bimbingan dan konseling karir terkait erat dengan empat
kompetensi utama bagi para siswa agar dapat menghadapi masa depan karir mereka
yaitu :
1. Kesadaran diri atau pengenalan diri sendiri
2. Kesadaran akan kesempatan bekerja
3. Pembuatan keputusan pendidikan dan karir
4. Pembelajaran transisional dan pengetahuan
akan persyaratan kerja.
· Menurut Peters dan Shetzer (1974:267)
Mengemukakan
bahwa tujuan bimbingan karir adalah membantu siswa dengan cara yang sistematis
dan terlibat dalam perkembangan karir. Guru pembimbing hendaknya dapat membantu
siswa merencanakan karimya sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat yang dimilikinya.
· Menurut Bimo Walgito (2010)
Tujuan
bimbingan karir tersebut membantu para siswa agar :
1. Dapat memahami dan menilai dirinya sendiri
terutama yang berkaitan dengan potensi yang ada dalam dirinya.
2. Memahami dan menyadari nilai-nilai yang ada
pada dirinya dan dalam masyarakat.
3. Mengetahui jenis pendidikan dan atau
pekerjaan yang cocok dengan potensi yang ada pada dirinya.
4. Menemukan hambatan yang mungkin timbul dan
mencari jalan keluar untuk mengatasi hambatan tersebut.
5. Para siswa dapat merencanakan masa depannya,
dan menemukan karir dan kehidupan yang sesuai atau serasi.
· Menurut Popon Syarif Arifin (dalam
Aryatmi Siswohardjono, 1990:457)
Mengemukakan
bahwa bimbingan karier bertujuan untuk membantu anak dalam rnengembangkan
dirinya secara optimal sehingga dapat merencanakan pencapaian pekerjaan sebagai
landasan kariernya yang sesuai
dengan kernampuannya.
· Menurut Moh. Surya (1988.14)
Menyatakan
bahwa tujuan bimbingan karir adalah membantu individu memperoleh kompetensi yang
diperlukan agar dapat menentukan peralanan hidupnya dan mengembangkan karir
kearah yang dipilihnya secara optimal. Dari penjelasan-penjelasan tersebut,
secara essensial bimbingan karir merupakan salah satu proses layanan
yang bertujuan membantu siswa dalam proses pemahaman diri, pemahaman
nilai-nilai, pengenalan lingkungan, hambatan dan cara mengatasinya serta
perencanaan masa depan. Masa depan harus direncanakan disongsong bukan di tunggu.
Awal
masa depan itu adalah "di sini dan sekarang". Persiapan untuk
menyongsong masa depan dilakukan melalui prosedur-prosedur tertentu baik melaui
pendidikan informal, formal maupun non formal. Melalui pendidikan di sekolah siswa dibekali
dengan berbagai pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap-sikap tertentu.
Bekal yang diperoleh siswa di sekolah bertujuan uttuk mempersiapkan mereka memasuki dunia kerja.
Selain
yang telah dikemukakan diatas secara rinci tujuan dari bimbingan karir
tersebut ialah membantu para siswa agar
:
1. Dapat memahami dan menilai dirinya sendiri,
terutama yang berkaitan dengan potensi yang ada dalam dirinya mengenai
kemampuan, minat, bakat, sikap dan cita-citanya yang darinya peserta didik
dapat mengidentifikasi bidang studi dan karir yang sesuai dengan
dirinya.
2. Peserta didik memperoleh pemahaman tentang
berbagai hal terkait dengan dunia (karir-studi) yang akan
dimasukinya seperti tingkat kekuasan karir yang ditawarkan, deskripsi tugas
dalam berbagai bidang pekerjaan, pengaruh perkembangan teknologi terhadap bidang
kerja tertentu, kontribusi yang
dapat diberikan dalam bidang
pekerjaan tertentu pada masyarakat, dan
tuntutan kemampuan kerja dalam bidang-bidang pekerjaan tertentu di masa depan.
3. Mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang
berhubungan dengan potensi yang ada dalam dirinya, mengetahui jenis-jenis
pendidikan dan latihan yang diperlukan bagi suatu bidang tertentu, memahami hubungan usaha dirinya yang sekarang dengan
masa depan.
4. Menemukan hambatan-hambatan yang mungkin
timbul yang disebabkan oleh dirinya sendiri dan faktor lingkungan, serta
mencari jalan untuk mengatasi hambatan-hambatan
tersebut.
5. Para siswa dapat merencanakan masa depannya
serta menemukan karir dan kehidupan yang serasi, yang sesuai (Depdikbub,
Petunjuk Pelaksanaan bimbingan
Karir,1985).
6. Peserta didik mampu mengidentifikasi berbagai
bidang pendidikan yang tersedia yang relevan dengan berbagai bidang pekerjaan.
Dengan demikian peserta didik
memperoleh dan dapat menerapkan pengetahuan
dan keterampilan (skill) yang dituntut oleh peran-peran kerja
tertentu.
7. Peserta didik mampu mengambil keputusan karir
bagi dirinya sendiri, merencanakan langkah-langkah konkrit untuk mewujudkan
perencanaan karir yang realistik bagi dirinya. Perencanaan karir yang realistik
akan meminimalkan faktor dan dampak negatif dan memaksimalkan faktor dan dampak
positif dari proses pemilihan karir.
8. Mampu menyesuaikan diri dalam mengimplementasikan
pilihannya dan berfungsi optimal dalam karir (studi dan kerja), carney, l987 dan Reihant, 1979
(dalam Fajar Santoadi, 2007).
Dari
uraian diatas nampak bahwa bimbingan karir merupakan usaha untuk
mengetahui dan memahami diri
memahami apa yang ada dalam diri sendiri
dengan baik dan diarahkan untuk membantu siswa dalam perencanaan dan pengarahan
kegiatan serta dalam pengambilan keputusan yang membentuk pola karir tertentu
dan pola hidup yang akan memberikan kepuasan bagi dirinya dan lingkungannya.
D. Prinsip-prinsip Bimbingan Karier
Terdapat
beberapa prinsip dasar yang dipandang sebagai pondasi atau landasan bagi
layanan bimbingan karier. Prinsip-prinsip ini berasal dari konsep filosofis
tentang kemanusiaan yang menjadi dasar bagi pemberian layanan bantuan atau
bimbingan karier, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Prinsip-prinsip itu
adalah sebagai berikut :
1. Bimbingan karier ditujukan bagi semua
individu. Prinsip ini berarti bahwa bimbingan karier diberikan kepada semua
pihak atau peserta didik, baik yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah;
baik pria maupun wanita, baik anak-anak, remaja maupun dewasa. Dengan demikian,
bimbingan karier merupakan suatu proses bantuan atau layanan yang berkelanjutan
dalam seluruh perjalanan hidup seseorang, bukan merupakan peristiwa yang
terpilah satu sama lainnya.
2. Bimbingan karier merupakan bantuan yang
diberikan kepada individu (siswa) yang sedang dalam proses berkembang. Dengan
demikian, ciri-ciri dan tugas-tugas perkembangan pada tahap tertentu hendaknya
dijadikan dasar pertimbangan dalam setiap kegiatan bimbingan karier. Dalam hal
ini pendekatan yang digunakan dalam bimbingan karier lebih bersifat preventif
dan pengembangan dari pada penyembuhan (kuratif); dan lebih diutamakan teknik
atau pendekatan dalam setting (adegan) kelompok daripada perseorangan
(individual). Pendekatan preventif adalah layanan bimbingan untuk mencegah
individu/klien agar tidak terjerumus kepada masalah dalam proses pengembangan
dirinya. Pendekatan pengembangan adalah layanan bimbingan untuk memfasilitasi
laju perkembangan individu/klien. Pendekatan kuratif adalah layanan bimbingan
untuk menyembuhkan individu/klien dari masalah psikologis atau model pencarian
jalan keluar dari masalah yang dihadapi individu.
3. Bimbingan karier bersifat individual. Setiap
individu bersifat unik (berbeda satu sama lainnya), dan melalui bimbingan
karier individu dibantu untuk memaksimalkan perkembangan keunikannya tersebut.
Prinsip ini juga berarti bahwa yang menjadi fokus sasaran bantuan adalah
individu, meskipun layanan bimbingannya menggunakan tekik kelompok.
4. Bimbingan karier menekankan hal yang positif.
Dalam kenyataan masih ada individu yang memiliki persepsi yang negatif terhadap
bimbingan karier karena bimbingan karier dipandang sebagai satu cara yang
menekan aspirasi. Sangat berbeda dengan pandangan itu, bahwa dalam hal ini
bimbingan karier sebenarnya merupakan proses bantuan yang menekankan
pengembangan kekuatan dalam diri dan kesuksesan, karena bimbingan karier
merupakan cara untuk membangun pandangan yang positif terhadap diri sendiri,
memberikan dorongan dan peluang untuk berkembang.
5. Bimbingan karier merupakan usaha bersama.
Bimbingan karier bukan hanya tugas atau tanggung jawab konselor, tetapi juga
tugas guru dan kepala sekolah. Mereka sebagai tim kerja terlibat dalam proses
bimbingan karier. Program bimbingan karier akan berlangsng efektif apabila ada
upaya kerja sama antar personel sekolah, juga dibantu oleh personel dari luar
sekolah, seperti orang tua siswa atau para spesialis.
6. Pengambilan keputusan merupakan hal yang
esensial dalam bimbingan karier. Bimbingan karier diarahkan untuk membantu
individu agar dapat melakukan pilihan dan mengambil kariernya. Bimbingan karier
berperan untuk memberikan informasi dan nasihat kepada individu. Hal itu sangat
penting baginya dalam mengambil keputusan kariernya. Kehidupan karier individu
diarahkan oleh tujuan kariernya, dan bimbingan karier memfasilitasi individu
untuk mempertimbangkan, menyesuaikan diri, dan menyempurnakan tujuan karier
melalui pengambilan keputusan yang tepan dan bertanggung jawab atas keputusan
itu. Kemampuan individu untuk membuat pilihan secara tepat bukan kemampuan
bawaan, tetapi kemampuan yang harus dikembangkan. Oleh karena itu, bimbingan
karier tidak sekedar memperhatikan hak individu untuk menentukan pilihan atau
mengambil keputusan sendiri, tetapi juga membantu individu agar memperoleh
keterampilan dalam mengembangkan cara-cara pemenuhan pilihan/putusan itu secara
bertanggung jawab.
7. Bimbingan karier berlangsung dalam berbagai
latar kehidupan. Pemberian layanan bimbingan karier tidak hanya berlangsung di
sekolah, tetapi juga di lingkungan keluarga, perusahaan/industri, lembaga
pemerintah/swasta, dan masyarakat. Bidang layanan bimbingan karier pun bersifat
multi-aspek, yaitu meliputi aspek pribadi, sosial dan pendidikan yang terkait
dengan karier.
E. Jenis Permasalahan Siswa SMP
Kegiatan
layanan bimbingan dan konseling tersusun dalam program layanan bimbingan dan
konseling. Program layanan bimbingan dan konseling memuat berbagai jenis
layanan dan kegiatan pendukung layanan bimbingan dan konseling, serta mencakup
empat bidang layanan bimbingan dan konseling yaitu bidang belajar, pribadi,
sosial dan karir. Bimbingan karir yaitu bimbingan untuk membantu individu dalam
perencanaan, pengembangan dan pemecahan masalah-masalah karir seperti:
pemahaman terhadap jabatan dan tugas-tugas kerja, pemahaman kondisi dan
kemampuan diri, pemahaman kondisi lingkungan, perencanaan dan pengembangan
karir, penyesuaian pekerjaan, dan pemecahan masalah-masalah karir. (Syamsu
Yusuf & Nurihsan, 2010: 11).
Bidang
pekerjaan sangat bermakna dalam kehidupan seseorang, karena sebagian besar
waktu dan perhatian dicurahkan pada kepentingan pekerjaan. Seseorang akan
bekerja dengan senang hati apabila apa yang dikerjakan itu memang sesuai dengan
minatnya. Tetapi sebaliknya, apabila seseorang bekerja itu tidak sesuai dengan
apa yang ada dalam dirinya, maka dapat dipastikan akan kurang bergairah dalam
bekerja, kurang tekun, dan kurang senang. Dengan demikian bahwa seseorang dapat
bekerja dengan baik diperlukan kesesuaian antara pekerjaaan dengan apa yang ada
dalam diri individu yang bersangkutan. Untuk mengarahkan hal tersebut
diperlukan bimbingan yang baik dan merupakan tugas pembimbing untuk
mengarahkannya.
Setiap
remaja memiliki kemampuan yang berbeda-beda, tidak sedikit remaja mengalami
masalah-masalah dalam karirnya. Permasalahan-permasalahan yang timbul bisa
dalam diri sendiri maupun dari luar diri sendiri. Sehubung dengan permasalahan dalam
karir pada siswa maka sekolah memiliki tanggung jawab untuk membantu siswa
dalam menghadapi permasalahan yang dihadapi. Salah satu usaha sekolah dalam
mengatasi permasalahan karir adalah melalui layanan bimbingan karir yang
diberikan oleh guru bimbingan dan konseling.
Keberadaan
bimbingan dan konseling di sekolah yang berperan untuk membantu siswa yang
mengalami kesulitan dalam berbagai hal terutama masalah kesulitan tentang karir
harus senantiasa mendapat perhatian yang serius agar dapat segera teratasi.
Bimbingan karir merupakan suatu kenyataan para siswa yang lulus sekolah baik
SMP maupun SMA ataupun yang tidakdapat melanjutkan pendidikanya. sehingga
membutuhkan bimbingan dariguru bimbingan dan konseling agar para siswa mampu
memilih kelanjutan studi atau pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan minatnya.
Berdasarkan
latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat
diidentifikasi beberapa permasalahan, yaitu:
1.
Kesiapan guru bimbingan dan konseling dalam memberikan layanan bimbingan karir
kurang berjalan secara optimal.
2.
Sarana dan prasarana bimbingan karir kurang memadai.
3.
Kurangnya fasilitas tentang bimbingan karir.
4.
Ruangan bimbingan dan konseling terlalu sempit, tidak ada ruang untuk bimbingan
karir ataupun bimbingan kelompok.
5.
kurangnya minat dan bakat siswa.
F. Teori Yang Berkaitan Dengan
Permasalahan Yang Di Alami Siswa SMP
1. Teori Holland
Teori
ini berusaha memadukan pandangan-pandangan lain yang dinilainya terlalu luas
atau terlalu khusus. Holand berusaha menjelaskan soal pilihan perkejaan dari
sudut lingkungan kerja, pribadi dan perkembangannya, dan interaksi pribadi
dengan lingkungannya. Dari pengalamannya dengan orang-orang yang melakukan
pilihan kerja, Holland mengenali adanya stereotip pekerjaan dan bahwa orang
cenderung memandang pekerjaan sesuai dengan stereotipnya. Berdasarkan hal ini,
dari sekian banyak pekerjaan yang ada di dalam masyarakat, pekerjaan-pekerjaan
itu dapat digolongkan menjadi 6 lingkungan kerja, yaitu lingkungan realistik,
intelektual,sosial, konvensional, enterprise, artistik.
Dalam teori ini
menyakinkan bahwa suatu minat yang menyangkut pekerjaan dan jabatan adalah
hasil perpaduan dari pengalaman hidup seseorang dengan kepribadiannya, sehingga
minat tertentu menjadi ciri kepribadian berupa ekspresi diri dalam bidang
pekerjaan.
Keunggulan
·
Pendekatan yang lebih komprehensif.
·
Pemilihan pekerjaan atas dasar minat.
·
Lingkungan pekerjaan dan tipe kepribadian
individu disesuaikan sehingga memudahkan individu memilih pekerjaan sesuai
kepribadiannya.
·
Tipe kepribadian yang mirip dengan
lingkungan pekerjaannya membuat seseorang merasakan kepuasan tersendiri dalam
pekerjaaan nya.
Kelemahan
·
Mengajukan orientasi berdasarkan budaya
Amerika.
·
Tipe realistis cenderung memilih lapangan
kerja pada penerapan saja.
·
Seseorang dalam memilih pekerjaan
tegantung pada intelegensinya.
·
Di negara kita, jika memilih pekerjaan
hanya masuk kedalam salah satu kepribadian saja.
·
Bagaimana seseorang bertindak hanya
tergantung pada lingkungan pekerjaannya saja.
Solusi :
Dengan memakai teori ini untuk mengatasi permasalahan yang dialami siswa SMP, sebagai guru bk harus mempersiapkan informasi layanan bimbingan karir yang mau diberikan kepada siswa jadi guru bk dalam melakukan layanan bimbingan karir bisa berjalan dengan optimal.
2. Teori Trait and Factor
Teori
Trait and Factor adalah pandangan yang mengatakan bahwa kepribadian seseorang
dapat dilukiskan dengan mengidentifikasikan jumlah ciri, sejauh tampak dari
hasil testing psikologis yang mengukur masing-masing dimensi kepribadian itu.
Konseling Trait-Factor berpegang pada pandangan yang sama dan menggunakan
tes-tes psikologis untuk menanalisis atau mendiagnosis seseorang mengenai
ciri-ciri dimensi/aspek kepribadian tertentu, yang diketahui mempunyai
relevansi terhadap keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam jabatan dan
mengikuti suatu program studi. konseling trait-factor dapat dideskripsikan
adalah corak konseling yang menekankan pemahaman diri melalui testing
psikologis dan penerapan pemahaman itu dalam memecahkan beraneka problem yang
dihadapi, terutama yang menyangkut pilihan program studi/bidang pekerjaan.
Teori Trait and factor memandang bahwa
individu memiliki pola kemampuan dan potensi yang dapat diketahui melalui
instrument tes, dan dapat juga dilihat kualitasnya, sebagai syarat-syarat yang
dituntut dalam berbagai bidang pekerjaan sehingga dapat dipadukan kedua aspek itu
dalam pemilihan pekerjaan.
Teori
Trait and Factor berawal dari masa Frank Parsons, dalam teori ini hal yang
paling ditegaskan yaitu karakter klienlah yang harus pertama kali, dan kemudian
dicocokkan secara sistematis dengan faktor-faktor yang terlihat dalam berbagai
tingkatan atau jabatan. Teori Trait and Factor sempat ditanggalkan pada tahun
1950 sampai 1960an. Tetapi muncul kembali dalam bentuk yang lebih modern yang
dapat terstruktur.
Bentuk
modern dari teori Ciri dan Faktor ini sifat sifat interpersonal atau hubungan
antar perseorangan dengan karir dan gaya hidup yang terkait dengan
syarat-syarat kinerja dari pekerjaan.Holland menyebutkan enam kategori
kepribadian dan lingkungan pekerjaan: realistis adalah sesuatu hal yang sudah
nyata atau suatu kejadian rill yang benar-benar terjadi. Investigatif adalah
merekam fakta dan melakukan peninjauaan, dengan melalui percobaan. Artistik
adalah penggambaran, bakat seni. Sosial adalah memiliki tingkah laku berusaha
ingin membantu orang lain dan tidak mempunyai gengsi, untuk menolong orang
lain. Enterprising adalah berani mencoba dan tidak mengedepankan gengsi dalam
suatu perbuatan yang.
Teori
Trait and Factor meliputi:
1.
Asumsi
Dalam
asesmen trait ini, parson (Sharf, 1992: 17) mengajukan bahwa untuk memilih karir,
seorang individu idealnya harus memiliki:
a.
Pengertian yang jelas mengenai diri sendiri, sikap, minat, ambisi, batasan
sumber dan akibatnya
b.
Pengetahuan akan syarat-syarat dari kondisi sukses, keuntungan dan kerugian,
kompensasi, kesempatan dan harapan masa depan pada jenis pekerjaan yang
berbeda-beda, dan
c.
Pemikiran yang nyata mengenai hubungan-hubungan antara dua kelompok atau
fakta-fakta ini
2.
Konsep Teori Trait and Factor
Pada
teori sifat dan faktor yang menyatakan bahwa pemilihan karir individu sangat
ditentukan oleh kesesuaian kemampuan (ability), minat (interest), prestasi
(prestasi), nilai-nilai (values) dan kepribadian (personality) dengan dunia
kerja (dunia kerja).
Berdasarkan
beberapa teori karir, maka teori yang sesuai dengan peneliti adalah teori
menurut Ginzberg. Menurut Ginzberg, teori ini sejalan dengan perkembangan
individu yang sesuai dengan tahapan-tahapan yaitu fantasi, tentatif, dan
realistik. Sebagaimana dalam penelitian ini menggunakan sampel siswa kelas
VIII. Hal itu karena siswa kelas VIII mengalami masa tentatif yaitu dimana pada
masa ini anak memasuki orientasi-orientasi pilihan yang dimilikinya sebelumnya,
yaitu orientasi minat, orientasi kapasitas, dan orientasi nilai.
Keunggulan
·
Pemusatan pada klien dan bukan pada konselor
·
Identifikasi dan hubungan konseli sebagai
wahana utama dalam mengubah kepribadian
·
Lebih menekankan pada sikap konselor
daripada teknik
·
Memberikan kemungkinan untuk melakukan
penelitian dan penemuan kuanitatif
·
Penekanan emosi, perasaan dan afektif dalam
konseling
Kelemahan
·
Konseling terpusat pada pribadi dan
dianggap sederhana
·
Terlalu menekankan aspek afektif
emosional, perasaan sebagai penentu perilaku tetapi melupakan factor
intelektual, kognitif dan rasional
·
Penggunaan informasi untuk membantu klien
tidak sesuai dengan teori
·
Tujuan untuk sikap klien yaitu
memaksimalkan diri dirasa terlalu luas dan umum sehingga sulit menilai individu
·
Sulit bagi konselor untuk bersikap netral
dalam situasi hubungan interpersonal
.
Solusi :
Dengan memakai teori ini untuk mengatasi
permasalahan yang dialami siswa SMP, sebagai guru bk dapapat memberikan
pengarahan agar siswanya menemukan minat dan bakatnya serta pihak sekolah harus
lebih memfasilitasi agar siswa-siswa mudah mengembangkan bakatnya.
Referensi :
Anonim.
2013. Pengertian Bimbingan Karier. (Online). (http:// indonesiakonselor.
blogspot.co.id/2013/01/pengertian-bimbingan-karier.html, diakses 16 Maret
2013).
Anonim.
2013. BK Karier. (Online). (http://whiendul.blogspot. co.id/2013/04/bk-karier.html,
diakses 14 April 2013).
Anonim.
2014. Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Bimbingan Karir. (Online).
(http://blog.uad.ac.id/ umul1300001112/2014/12/09/
pengertian-tujuan-dan-fungsi-bimbingan-karir/, diakses 9 Desember 2014).Abivian
Muhibbu. (2013). Program Bimbingan Karir untuk Meningkatkan Kemampuan
Perencanaan Karir Peserta Didik. Skripsi. FIP-UPI.
Achamd
Juntika Nurihsan. (2006). Bimbingan dan Konseling dalam berbagai Latar Belakang
Kehidupan. Bandung: PT Refika Aditama.




Komentar
Posting Komentar