UTS_TIARA SYAHFITRI_1191151003
BIMBINGAN
KONSELING KARIR
(TEORI
TRAIT AND FACTOR & MYERS BIRGSS TYPE INDICATOR (MBTI)
Tiara
Syahfitri [1191151003]
Bk
Reguler A 2019
A.
Teori
Trait and Factor
Secara etimologi, kata trait and factor berasal dari dua kata yaitu Trait and Factor. Istilah “Trait” mempunyai arti “ciri atau sifat” merujuk pada karakteristik individu yang dapat diukur seperti kemampuan bakat, watak, sifat dan sejenisnya yang secara singkat diperlihatkan seseorang, termasuk aspek tingkah laku, dan karakteristik-karakteristik keperibadian yang merupakan perpaduan dari warisan maupun pengalaman-pengalaman. Sedangkan kata “Factor” berasal dari bahasa inggris yang berarti “faktor” atau “unsur”. Manurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “faktor” berarti hal (keadaan peristiwa) yang ikut menyebabkan (mempengaruhi) terjadinya sesuatu. Istilah “factor merujuk pada penilaian karakteristik individu dan pekerjaan (Umam, 2008). Teori trait anda factor dikembangkan oleh bapak gerakan bimbingan dan konseling dunia yaitu Frank Parson.
Menurut
Winkel (Winkel, 1997) istilah pendekatan konseling trait and faktor merupakan
corak konseling yang menekankan pada pemahaman diri melalui testing psikologis
dan penerapan pemahaman itu dalam memecahkan beraneka masalah yang dihadapi,
terutama yang menyangkut pilihan program studi dan atau bidang pekerjaan.
Menurut Manrihu, dalam (Suherman, 2013) mengatakan bahwa teori trait and factor
memandang individu sebagai organisasi kapasitas dan sifat-sifat lain yang dapat
diukur dan dihubungkan dengan persyaratan program latihan atas dasar informasi
yang diperoleh tentang perbedaan - perbedaan individu yang menduduki okupasi
atau hubungan pilihan karir dan kepuasan. Selanjutnya Dharsana (Dharsana, 2010)
berpendapat bahwa trait and factor mengacu pada satu orentasi utama yang
terkandung di dalam psikologi kejuruan/pekerjaan yaitu untuk menggambarkan dan
menjelaskan pengambilan keputusan dan mementukan karier.
Dari
beberapa teori di atas dapat disimpulkan bahwa teori trait and factor merupakan
pendekatan konseling yang mengacu pada pemahaman diri peserta didik mengenai
karakteristik dan sifat-sifat yang dapat diukur melalui tes psikologi yang bertujuan
untuk menggambarkan serta memecahkan masalah dalam pengambilan keputusan karir.
Jadi konseling karir trait and factor dapat digunakan konselor dalam membantu
permasalahan peserta didik yang berkaitan dengan pemilihan karier.
1.
Kelebahan
dan Kelemahan Teori Trait and Factor
a.
Kelebihan Teori Trait and Factor,
yaitu:
§ Pemusatan
pada klien dan bukan pada konselor
§ Identifikasi
dan hubungan konseli sebagai wahana utama dalam mengubah kepribadian
§ Lebih
menekankan pada sikap konselor daripada teknik
§ Memberikan
kemungkinan untuk melakukan penelitian dan penemuan kuanitatif
§ Penekanan
emosi, perasaan dan afektif dalam konseling
b.
Kelemahan Teori Trait and Factor,
yaitu:
§ Konseling
terpusat pada pribadi dan dianggap sederhana
§ Terlalu
menekankan aspek afektif emosional, perasaan sebagai penentu perilaku tetapi
melupakan factor intelektual, kognitif dan rasional
§ Penggunaan
informasi untuk membantu klien tidak sesuai dengan teori
§ Tujuan
untuk sikap klien yaitu memaksimalkan diri dirasa terlalu luas dan umum
sehingga sulit menilai individu
§ Sulit
bagi konselor untuk bersikap netral dalam situasi hubungan interpersonal.
2. Kasus atau Permasalahan
Berikut contoh kasus atau permasalahan terkait
dengan teori trait and factor yaitu mengenai kebingungan siswa kelas XII dalam menentukan
jurusan atau program studi di Perguruan Tinggi Negeri. Pada saat kondisi
seperti ini orang tua siswa juga ikut menentukan pilihan tetapi siswa tersebut
tidak menginginkan jurusan yang
dipilhkan oleh orang tuanya. Timbul lah rasa kesulitan pada anak
tersebut untuk menentukan jurusan yang cocok dipilih untuk melanjutkan
pendidikann.
Orang tua
siswa memilih jurusan pendidikan untuk anaknya agar anaknya bisa melanjutkan
profesi seperti orang tuanya. Tetapi siswa tersebut berkinginan untuk memilih jurusan
Ekonomi perbedaan pendapat tersebut membuat si anak menjadi kebingungan dan
tidak tahu tindakan apa yang harus ia lakukan.
3. Solusi
Solusi yang dapat diberikan pada permasalahan
tersebut ialah sebagai guru bk membantu klien memahami dirinya sendiri baik
kelebihan dan kekurangannya. Konselor dapat menggunakan instrument teknik data
tes dan non tes untuk klien tersebut. Untuk
memenuhi pengambilan data pada klien dalam proses pengkomunikasiannya.
Dari hasil data yang sudah diterima oleh konselor ternyata klien tersebut
memiliki kecocokan bekal kemampuan kognitif dan minat dalam bidang ekonomi.
Sedangkan pada jurusan yang dipilih oleh orang tuanya berdasarkan hasil data
yang ditemukan kemampuan kognitif pada sisiwa tersebut kurang mendukung untuk
bidang pendidikan yang di inginkan oleh orang tuanya terserbut.
Oleh karena itu dalam menentukan suatu pilihan
lihatlah dimana letak kemampuan kita yang lebih unggul dari pilihan yang lain
dari situ kita dapat menemukan dimana arah dan tujuan kita dapat dilaksanakan.
Setelah mengetahui dimana letak keunggulan yang kita miliki berdasarkan
kemampuan kognitif dan minat nya maka siswa tersebut memilih jurusan ekonomi
pada salah satu universitas negeri dan konselor juga menginformasikan kepada
orang tua siswa hasil yang ditemukan dalam proses pelaksanaan bimbingan karir
ini. Orang tua siswa lebih menerima dan mendukung anaknya untuk melanjutkan
pendidikan yang lebih tinggi berdasarkan hasil potensi yang dimiliki oleh anaknya.
B.
Teori
Myers Birggs Type Indicator (MBTI)
Myers - Briggs Type Indicator (MBTI)
adalah psikotes yang
dirancang untuk mengukur preferensi psikologis seseorang
dalam melihat dunia dan membuat keputusan. MBTI dikembangkan oleh Isabel
Briggs Myers pada sejak 1940. Psikotes ini di rancang untuk mengukur kecerdasan
individu, bakat,
dan tipe kepribadian seseorang. MBTI merupakan
instrumen yang paling banyak digunakan. Telah diperbarui dan divalidasi
secara ketat selama lebih dari tujuh puluh tahun.
MBTI didasari pada jenis dan preferensi kepribadian
dari Carl Gustav Jung, yang menulis Psychological
Types pada tahun 1921. Tujuan dari MBTI adalah membuat teori tipe
psikologis dijelaskan oleh Carl Jung dapat
dimengerti dan berguna dalam kehidupan manusia. Sampai saat ini tes MBTI
adalah tes kepribadian yang paling banyak dipakai di dunia selain tes enneagram. Tes
ini juga dipakai untuk mengetahui karakter kepribadian karyawan perusahaan agar
dapat ditempatkan pada bidang - bidang yang membuat potensi karyawan
tersebut optimal.
MBTI dikembangkan oleh Katherine Cook Briggs dan
puterinya, Isabel Briggs Myers sejak Perang Dunia
II (1939-1945). Mereka percaya bahwa pengetahuan akan
kepribadian dapat membantu perempuan yang akan memasuki dunia kerja di
bidang industri.
Setelah mengalami pengembangan, akhirnya Tes MBTI ini pertama kali
dipublikasikan pada tahun 1962.
MBTI didasarkan dari teori tipologi yang diusulkan
oleh Carl Gustav Jung dalam bukunya
berjudul "Psychological Type" yang diterbitkan pada tahun
1921. Dalam bukunya, Jung berteori bahwa ada empat fungsi psikologis utama
yang digunakan manusia dalam menjalani kehidupan, yaitu: sensasi (sensation),
intuisi (intuition), perasaan (feeling), dan pemikiran (thinking).
1.
Kelebihan
dan Kekurangan Teori Myers Birggs Type Indicator (MBTI)
a. Kelebihan
Teori Myers Briggs Type Indicator (MBTI)
§ Memahami kelebihan
(Strength) sekaligus kelemahan (Weakness) yang ada pada diri kita.
§ Menggunakan logika dan
kekuatan analisis untuk mengambil keputusan karir.
§ Memudahkan individu
untuk menyesuaikan pribadinya dengan pekerjaan yang disukainya.
§ Menyesuaikan minat,
bakat, dan kemampuan dalam dirinya untuk memilih karir yang sesuai dengan
kepribadiannya.
§ Memahami tipe
kepribadian lain
b. Kekurangan
Teori Myers Briggs Type Indicator (MBTI)
§ Penggambaran karakter merupakan kecenderungan dalam dirinya, tanpa
melihat faktor pendukung lain yang berada dilingkungannya.
2. Kasus atau Permasalahan
Contoh yang dapat diambil dari teori MBTI ini adalah
seseorang yang sulit untuk menentukan jenjang pekerjaan yang akan dipilihnya
disuatu saat nanti, karena ia memiliki kemampuan dalam dunia kesehatan dan ia
berkeninginan menjadi seorang perawat akan tetapi ia juga memiliki keahlian
dalam bidang mendesaign suatu bangunan.
Kemampuan yang ia miliki tersebut menjadi persoalan
didalam jenjang karirnya karena ia merasa kebingungan pekerjaan yang mana yang
cocok dengan kepribadian dan keahliannya. Pada dasarnya teori ini yaitu untuk mengukur
kecerdasan individu, bakat, dan tipe kepribadian seseorang.
3.
Solusi
Solusi yang dapat diberikan kepada individu tersebut
adalah dengan melakukan konseling karir untuk mentukan jenjang karir yang
dibutuhkannya. Dengan adanya konseling karir individu tersebut dapat menentukan
jenjang karir yang ia inginkan. Kemampuan yang dimiliki oleh individu tersebut
seperti mampu untuk mendesain suatu bangunan dan memiliki minat dalam dunia
kesehatan seperti ingin menjadi seorang perawat. Setelah ditelusuri ternyata
individu tersebut memiliki tipe kepribadian INTP (Logician).
Tipe kepribadian Logician (INTP) yang dimana orang – orang INTP senang mengerjakan sesuatu
yang berhubungan dengan mengeksplorasi serta menguji coba ide – ide baru. Jenis
pekerjaan yang cocok berdasarkan kepribadian INTP adalah analisis system computer,
insinyur teknik kimia dan arsitek. Sesuai dengan kemampuannya berdasarkan tipe
tersebut individu ini lebih cocok kedalam bidang mendesaign suatu bangunan oleh
karena itu ia bisa mengambil pekerjaan sebagai arsitektur. Minat dimilikinya
dalam dunia kesehatan tidak cocok dalam tipe kepribadiaan ini, maka dari itu ia
harus lebih giat menggali kemampuan atau potensi untuk dapat mempersiapkan diri
dalam jenjang karirnya sebagai seorang arsitek.
REFERENSI
Ristian, T., Rahmadani, N., & Hidayat, D.
R. (2020). Studi Literature: Pendekatan Teori Trait and Factor
Dalam Pengambilan Keputusan Karir Siswa
SMA. Jurnal Jurusan Bimbingan Konseling Undiksha, 11(1).
Setiawati, F. A., Triyanto, A., & Gunawan,
N. E. (2015). Implementasi MBTI untuk pengembangan karir mahasiswa: studi
perbedaan tipe kepribadian pada mahasiswa bimbingan konseling. Jurnal Penelitian Ilmu
Pendidikan, 8(2).
Susanto, E., & Mudaim, M. (2017). Pengembangan Inventori MBTI Sebagai Alternatif Instrumen Pengukuran Tipe Kepribadian. Indonesian Journal of Educational Counseling, 1(1), 41-52.






Komentar
Posting Komentar